Petani di Kecamatan Bangun Rejo Tanam Jagung




Selasa, 17 November 2020 Petani dikampung Sidodadi Kecamanatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung tengah Tanam Jagung, meskipun lampung tengah terdampak covid 19 tetapi petani tetap semangat dalam bercocok tanam jagung. Berikut SOP (Standar Operasional Prosedur tentang Budidaya Jagung)

Teknik Budidaya Jagung

  • Benih

Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibrida). Daya tumbuh benih lebih dari 90%, kebutuhan benih 15-20 Kg/Ha.

  • Pengolahan Tanah

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman, lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. saluran ini dibuat terutama pada tanah persawahan atau tanah yang drainasenya jelek.

  • Penanaman

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan penanaman adalah sebagai berikut :

  1. Lubang tanam dan cara tanam Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm tiap lubang hanya diisi 1 butir benih, jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen 100 hari sejak penanaman jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari jarak tanamnya 25×75 (1 tanaman/lubang).
  2. Penjarangan dan Penyulam­an Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah, pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan karena akan melukai akar. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst).
  3. Penyiangan Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali, penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan tidak sampai menggangu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum kuat menceram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
  4. Pembumbunan Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermuculan diatas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan, tanah disebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul kemudian ditimbun dibarisan tanaman.
  5. Pengairan dan penyiraman Setelah benih ditanam dilakukan penyiraman secukupnya kecuali bila tah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu diarkan air pada parit-parit diantara bumbunan tanaman jagung.
  6. Pemupukan Pemupukan dapat dilakukan sesuai dengan dosis anjuran setempat sesuai dengan kebutuhan spesifik lokasi  atau yang telah direkomendasikan oleh BPTP Aceh sebagai berikut :

Pupuk organik/pupuk kandang diberikan sebelum penanaman dengan cara menabur pada areal penanaman jagung. Pemupukan juga dapat menggunakan rekomendasi penggunaan saprodi seperti dibawah ini :

Pupuk Urea (200 kg/Ha)

Pupuk NPK (300 KG/Ha)

Herbisida (4 liter/Ha)

 

Namun demikian pemupukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan keadaan dan kondisi setempat yang disesuaikan dengan spesifik lokasi.

Hama dan Penyakit

Hama utama pada jagung yang sering menimbulkan kerusakan berat adalah :

  1. Lalat bibit
  2. Ulat pemotong
  3. Penggerek batang
  4. Kumbang bubuk
  5. Sedangkan penyakit utama jagung adalah penyakit bulai, penyakit bercak daun, busuk batang, karat daun serta penyakit pada biji.

 

7.  Panen Panen dilakukan jika kondisi tanaman sudah mulai mengering dan klobot telah berwarna coklat. Kondisi demikian belum menjamin bahwa biji telah masak sempurna, untuk dapat memastikan bahwa biji telah masak, dapat dilihat pada bagian pangkal biji yang menempel pada tongkol, jika pada bagian pangkal biji telah menunjukkan ada titik hitam, berarti biji telah masak sempurna dan tongkol dapat dipanen. Biasanya umur panen berkisar antara 86-96 HST.


Share :