GERDAL OPT Blas Kelompok Tani Mekar Tani Kampung Sinar Rejo




Di Kampung Sinar Rejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tepatnya di kelompok tani Mekar Tani ditemukan serangan blas leher dengan luasan serangan kurang lebih 3 Ha.  Usia padi saat ini adalah 70 hst. Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia  grisea. Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi lahan kering, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di lahan sawah irigasi.

Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi,  P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas leher infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah sebagai patogen tular benih (seed borne).

Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan leher malai mengalami busuk atau patah sehingga proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir padi hampa. Gangguan penyakit  blas leher di daerah endemis sering menyebabkan tanaman padi menjadi puso.

Mengetahui hal tersebut, Ketua Kelompok Tani Mekar Tani berkoordinasi dengan POPT­_PHP dan PPL WKPP (Wilayah kerja Penyuluh Pertanian) Kecamatan Kalirejo akhirnya mengambil langkah untuk mengendalikan serangan penyakit blas. Tepatnya hari Rabu, 22 Juli 2020 di lahan Kelompok Tani Mekar Tani dilakukan gerakan pengendalian penyakit blas yang melibatkan  ketua kelompok tani beserta anggotanya, PPL, POPT_PHP serta penyuluh WKPP setempat.  Pengendalian menggunakan fungisida sistemik dengan bahan aktif Metil tiofanat 75%.

Sebelum giat penyemprotan fungisida dilakukan,  kami memberikan penyulahan singkat tentang Corona Virus Desease (COVID-19), di antaranya tetap di rumah jika tidak ada urusan mendesak di luar rumah, menjaga jarak minimal 2m, rajin cuci tangan dan memakai masker. Sehingga  di akhir penyuluhan tak lupa para petani dibekali kaos tangan dan masker untuk digunakan saat penyemprotan  dan senantiasa digunakan saat kerja atau berada di luar rumah.


Share :