Gerakan Gropyokan Tikus Kampung Adipuro Kecamatan Trimurjo




Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikuktura Kabupaten Lampung Tengah yang diwakili oleh Kasi Budidaya dan Perlindungan Tanaman Bidang Tanaman Pangan Bapak Sahlan, SP didampingi oleh Kepala UPTD Pertaniaan Kecamatan Trimurjo Bapak Trijoto bersama Bapak Suyadi petugas OPT dari Balai Proteksi Propinsi Lampung dan diikuti oleh Penyuluh wilayah kerja setempat serta Kelompok Tani Adijaya, Kelompok Tani Mekar Jaya, Kelompok Tani karya Bakti dan Kelompok Tani Tani Rejo melakukan Gropyokan Tikus di Kampung Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

 

Gropyokan tikus dilakukan pada Hari Kamis tanggal 16 Juli 2020 bersama – sama sehingga Gropyokan tikus dapat terlaksana secara maksimal dan apa yang menjadi target kegiatan tersebut dapat selesai sesuai  dengan apa yang diharapkan.

 

Bapak Suyadi  juga mengungkapkan hama tikus tergolong kategori binatang yang memiliki kelahiran tinggi. Jika dibiarkan dan tidak ada penanganan secepatnya jumlah mereka akan terus bertambah dan dapat merusak pertanian warga

"Ini kan mulai tanam padi, petani sudah memberi laporan bahwa tikus ini sudah mulai menyerang. Ini sebenarnya belum separah wilayah lain, masih di bawah 5 persen lah untuk serangan," ucapnya.

Meski perkembang biakan tikus di Kampung Adipuro masih di bawah 5 persen, pihaknya bersama petani lebih dulu mengantisipasi agar perkembangbiakan tidak dapat maksimal.

 

"Memang perkembangan tikus ini sangat cepat. Jadi satu ekor bisa melahirkan 6 sampai 8 ekor. Kemudian dia saat berusia 21 hari sudah bisa berkembang biak pisah dengan induknya, jadi perlu kita antisipasi dari awal," sebutnya.

Pada umumnya hama tikus menyerang tanaman jenis padi, namun tidak menutup kemungkinan juga merusak tanaman jenis lainya semacam jagung maupun cabai dilingkungan sekitar area persawahan.

"Jadi tikus ini memang jenis binatang pengerat, apa saja yang ada dirusak. Istilahnya perusak, jadi sudah sekitar satu bulan serangan sudah ada. Mulai tanam padi kan satu bulan ini di awal penghujan," tuturnya

 

Bapak Sahlan menambahkan jika tindakan pengendalian hama ini tidak secepatnya dilakukan secara otomatis perkembangbiakan tikus akan semakin besar.

"Kalau dilihat dari dampaknya memang sangat berdampak kalau kita sudah antisipasi. Kalau kita biarkan, saya yakin belum tentu musim tanam ini akan bisa panen dan kemungkinan bisa gagal," ucapnya.


Share :