BUDIDAYA SAYURAN DAN IKAN DENGAN SISTEM AQUAPONIK




Saat ini kita dituntut untuk selalu memenuhi gizi agar kesehatan tetap terjaga.  Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memelihara gizi keluarga adalah dengan mendekatkan pasar dengan dapur kita.  Atau dengan kata lain memanfaatkan pekarangan dengan pertanaman sayuran.  Hal tersebut dapat dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan melalui sistem pemeliharaan yang dikenal dengan sistem aquaponik.

Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah.  Dalam sistem akuaponik, ikan dan tanaman dipelihara bersama-sama dan akan bersimbiosis mutualisme. Tanaman memperoleh media dan nutrisi dari air kolam dan limbah kotoran ikan, sedangkan ikan mendapat media hidup di air yang bersih setelah dibersihkan oleh tanaman.

Berbeda dengan sistem Hidroponik, pada sistem aquaponik menekankan pada kolaborasi kegiatan pertanian dan perikanan, sedangkan pada sistem hidroponik hanya fokus pada produk pertanian.  Sehingga jika kita mengusahakan sistem aquaponik, maka kebutuhan gizi keluarga lebih terpenuhi dibandingkan jika hanya mengusahakan sistem hidroponik.

Beberapa keuntungan dari sistem pertanian akuaponik ini antara lain:

  • Dapat diterapkan pada lahan sempit dan lahan luas
  • Lebih efektif di dalam pemakaian sumber daya listrik dan air
  • Menghasilkan dua macam produk (sayuran dan ikan) dalam satu kali panen
  • Tanaman tidak membutuhkan suplai nutrisi berbahan kimia
  • Sayur akuaponik dianggap mempunyai tingkat keorganikan yang lebih bagus ketimbang tanaman organik yang ditanam langsung di tanah ataupun sayuran hidroponik sekalipun
  • Bebas dari pencemaran zat-zat berbahaya seperti merkuri, timbal dan logam berat yang lainnya
  • Lebih segar dan kaya rasa

Akuaponik menjadi salah satu teknologi pertanian irit lahan dan air yang bisa dipadukan dengan beragam tanaman sayuran. Hampir semua jenis tanaman, baik sayur maupun buah dapat dibudidayakan dengan teknik akuaponik.

Tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan dengan teknik ini adalah seledri, sawi, kangkung, selada, bayam, tomat, cabai, melon, semangka, blewah dan sebagainya.

Sementara jenis ikan yang bisa dipelihara mulai dari nila, gurame, lele, mujair, bawal bahkan ikan hias dan koi. Supaya hasilnya maksimal, perbandingan 1 : 2 harus diterapkan. Satu meter kubik kolam untuk dua meter kubik tanaman.

Pemeliharaan.  Ember diletakkan di tempat terkena matahari maksimal.  Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3.  Bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan keriting dan mati.  Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap.  Air berubah jadi hijau.  Amati nafsu makan ikan.

Penggantian Air.  Ganti Air (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang).  Biasanya 10-14 Hari Sekali, penyedotan 5-8 Liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu, ganti dengan air bersih, kangkung yang membesar butuh air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher ember.

Panen.  Panen Kangkung pertama 14-21 hari sejak tanam, sisakan bagian bawah - tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.  Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali, bisa bertahan 4 bulan.  Panen Ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila benih bagus dan pakan baik, tingkat bertahan hidup (survival) 40-100%. Panen dapat dilakukan dengan diserok


Share :