Hasil Analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA (Food Security And Vulnerability Atlas) Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023


Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kecamatan dan 311 kampung/kelurahan dengan total penduduk sebesar 1.500.022 jiwa (BPS). Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah adalah seluas 4.789,82 Km² (BPS, 2015), yang terdiri dari 28 kecamatan, 291 Kampung dan 10 kelurahan. Kabupaten Lampung Tengah merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Provinsi Lampung (13,57% dari total luas wilayah Provinsi Lampung).

Beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh Kabupaten Lampung Tengah antara lain:

a. Tingkat kemiskinan, pembangunan kesehatan dan pembangunan manusia, kedua aspek ini sering digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pembangunan di berbagai sektor. Ukuran kemiskinan yang digunakan adalah persentase penduduk miskin yang diperoleh dari data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Menurut data BPS dalam Lampung Tengah Dalam Angka (2021), Kabupaten Lampung Tengah memiliki persentase penduduk miskin pada tahun 2022 sebesar 10,96 persen. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2022 menurun dibandingkan persentase penduduk miskin pada tahun 2021 sebesar 11,99 persen.

b. Untuk bidang kesehatan, masih kurangnya jumlah Puskesmas dan Posyandu Kabupaten Lampung Tengah. Kurangnya rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk terutama di beberapa kecamatan serta masih tingginya angka stunting dan terjadinya kasus gizi buruk.Kurangnya investasi dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di daerah yang dapat dilihat dari masih rendahnya angka partisipasi sekolah, masih tingginya persentase stunting pada anak balita serta kurangnya dukungan sarana prasarana akibat kurangnya kualitas dan pemeliharaan infrastruktur ditambah dengan kurangnya investasi dalam pembangunan infrastruktur dipandang sebagai hambatan untuk mencapai pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang diharapkan.

Tantangan-tantangan tersebut menjadi masalah dalam proses pembangunan dan upaya peningkatan ketahanan pangan dan gizi di suatu wilayah. Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi sangat penting untuk mengetahui siapa, berapa banyak, dimana mereka berada dan mengapa rumah tangga rentan terhadap kerawanan pangan dan gizi. Sejak tahun 2002, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan World Food Programme (WFP) untuk memperkuat analisis ini melalui pengembangan peta ketahanan pangan dan gizi yang berfungsi sebagai instrumen pemetaan yang komprehensif terkait kerawanan pangan dan gizi di seluruh wilayah. Penyusunan peta ketahanan pangan dan gizi ini digunakan untuk meningkatkan akurasi penentuan sasaran, menyediakan informasi untuk para penentu kebijakan sehingga dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan program dalam mengurangi kerawanan pangan dan gizi.

Pada tahun 2009, Peta FIA 2005 dimutakhirkan dan diubah menjadi Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan – Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Hasil dari FSVA 2010 memberikan kontribusi langsung terhadap perubahan kebijakan penting termasuk integrasi kegiatan yang berhubungan dengan keamanan pangan dan gizi ke dalam rencana tahunan dan alokasi anggaran tahunan pemerintah. Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) dimana tingkat analisisnya sampai dengan kelurahan, bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam targeting dan efektifitas penanganan kerawanan pangan dan gizi. Hasil analisis FSVA menyediakan sarana bagi para pengambil keputusan untuk secara cepat dalam mengidentifikasi daerah yang lebih rentan, dimana investasi dari berbagai sektor seperti pelayanan jasa, pembangunan manusia dan infrastuktur yang berkaitan dengan ketahanan pangan dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap penghidupan, ketahanan pangan dan gizi masyarakat pada tingkat kelurahan. Untuk mengakomodasikan perubahan perkembangan situasi ketahanan pangan dan menangkap kemajuan hasil pembangunan ketahanan pangan selama 2020 - 2022, maka pada tahun 2023 ini dilaksanakan pemutakhiran (updating) data FSVA Kabupaten Lampung Tengah, sehingga dihasilkan peta yang lebih baru, yaitu Peta FSVA Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023. FSVA Kabupaten Lampung Tengah mencakup 28 kecamatan dan 311 kampung/kelurahan. Pada FSVA Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023, pembahasan masalah gizi diperluas analisisnya untuk menekankan pentingnya penanganan kerentanan pangan dan gizi oleh Pemerintah Indonesia. FSVA Kabupaten Lampung Tengah 2023 ini merupakan produk masalah gizi seiring dengan diluncurkannya gerakan Scaling - Up Nutrition secara resmi dari partisipasi aktif dari dinas/badan/unit kerja SKPD terkait dilingkungan pemerintah Kabupaten Lampung Tengah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultra Kabupaten Lampung Tengah.